Posts

Harta Yang Boleh Difaraidkan

  Harta tersebut adalah milik si mati – Harta yang boleh difaraidkan adalah harta yang dimiliki oleh si mati pada waktu kematian dan harta tersebut mestilah datangnya dari sumber yang halal. Antara harta-harta yang boleh difaraidkan: Harta-harta tidak alih seperti Tanah, Bangunan dan harta yang sukar dicairkan. Harta-harta alih seperti barang kemas, wang simpanan, saham dan kereta
Saya ijazahkan dengan mengharap Ridha Allah,Syafa'at Rasulullah dan Karomah Para Aulia Allah................... "Shalawat Ahli Thariqah Al-Haq" -Barang siapa yang mengistiqamahkan shalawat ini meskipun cuma 1x setiap hari, maka insya Allah dia akan dipertemukan dan dibimbing oleh Guru Mursyid yang Kamil Mukammil serta A'rif billah,baik dialam nyata maupun di alam gaib, serta Allah SWT letakkan rasa cinta dihati Para Aulia kepadanya,mesk ipun baru pertama kali bertemu dan memandang wajahnya. Dan juga akan Allah SWT jauhkan dari Ulama-Ulama SU' (Ulama-Ulama jahat), dan orang-orang yang dimurka'i Allah SWT, karena tidak ada seorang manusia yang membenci dia kecuali Allah SWT dan Baginda Nabi kita akan murka kepadanya,bahkan Para malaikat akan ikut melaknatnya... اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِهٖ وَصَحْبِهٖ اَجْمَعِيْنَ. Allahumma shalli wa sallim ‘alaa Muhammadin wa’alaa aalihi wa shahbihi ’ajmain.......... # (dibaca diula
Aku berdiri dengan orang-orang shaleh dan tidak ada kemajuan apapun dengan mereka Aku berdiri dengan para pejuang untuk alasan itu Dan aku tidak menemukan satu langkah majupun dengan mereka  Aku berdiri dengan mereka yg berlebihan shalat dan puasa tetapi tidak mendapat kemajuan juga bersama mereka Kemudian Aku berkata 'Wahai Allah, dimanakah jalan menuju pada-Mu ? Dan Allah berkata, 'Tinggalkan dirimu dan datanglah' Syaikh abu yazid al-busthami
Ya Allah, segala sesuatu yg engkau perbuat adalah tanpa sebab Engkau tidak menerima manusia karena kepatuhan mereka Dan engkau tidak menolak mereka hanya karena keingkaran mereka Segala sesuatu yg ku lakukan hanyalah debu  Limpahkanlah ampunan-Mu terhadap setiap perbuatanku yg tidak di perkenankan oleh-Mu  Basuhlah debu ketidak patuhan dalam diriku  Seperti aku telah membasuh debu kelancangan  Karena mengaku mematuhi-Mu ~ Abu yazid al-busthami ~
Apabila kamu berada pada suatu keadaan tertentu, janganlah kamu meminta suatu keadaan yang lebih tinggi atau yang lebih rendah. Apabila kamu berada di pintu istana, janganlah kamu masuk sebelum kamu disuruh masuk. Janganlah kamu menganggap cukup dengan kebenaran masuk itu saja, karena boleh jadi itu adalah suatu dalih atau tipuan dari raja itu. Hendaklah kamu bersabar, sampai kamu dipaksam masuk ke dalam istana itu atas perintah raja itu sendiri. Karena, dengan demikian kamu tidak akan dimintai pertanggungjawaban tentang perbuatan kamu masuk ke dalam istana itu. Sekiranya kamu masih dihukum juga, maka hal itu adalah lantaran kamu bersalah, tamak, tidak sabar, tidak bersopan santun dan hendak menikmati kepuasan keadaan hidup yang sedang kamu hadapi itu. Jika kamu dipaksa masuk dan kamupun masuk, maka hendaklah kamu memasukinya dengan penuh sopan santun, penuh hormat dan memperhatikan apa yang diperintahkan kepada kamu, tanpa meminta kenikan taraf hidup. Allah berfirman kepada Rasul-Ny

Mengajar bagai memberi obat, ada aturan dosisnya

•• Mengajar bagai memberi obat, ada aturan dosisnya •• Syekh Said Faudah berkata : Saya sering sekali melihat pelajar di awal perjalanannya ada yang langsung pegang Majmu’ Imam Nawawi, sibuk membacanya padahal menyelesaikan dengan baik matan kecil dalam Fiqih pun belum. Ada yang sibuk membaca Tafsir Imam Ar-Razi, Tafsir Imam Al-Qurthubi, Fathul Bari, dan semacamnya, padahal belum belajar baik ilmu alatnya. Ingin memehami kitab-kitab besar tersebut dengan langsung membolak-baliknya tanpa mengikuti metode yang digariskan para ulama, tidak mungkin bisa. Ilmu-ilmu keislaman ada 2 kategori: alat (pengantar) dan maqashid (tujuan). Ilmu-ilmu alat seperti: Nahwu, Sharaf, Mantiq, Balaghah. Sedangkan ilmu-ilmu maqashid seperti: Tauhid, Fiqih, Tafsir, Hadits. Tidak dibenarkan bagi siapapun menyelami ilmu maqashid sebelum memahami dengan baik ilmu alat. Ilmu didapat dari belajar, sementara belajar ada tahapan dan jalurnya. Jika tidak diikuti, maka yang ada hasilnya adalah kebingunga

PEMBAHAGIAN ALAM

PEMBAHAGIAN ALAM Alam itu jika dibahagikan menurut cara garisan kasar terbahagi ia kepada dua bahagian: (1) Alam Kenyataan / Alam Syahadah (2) Alam Ghaib. Alam Kenyataan, mengikut istilah Tasawuf digelarkan juga alam  Al-Syahadah  atau  Alam Mulki , yaitu mana-mana alam yang dapat dikesan oleh salah satu daripada pancaindera zahir yang lima (mata zahir, telinga zahir, pencium zahir, penyentuh zahir dan perasa zahir). Kelima-lima perkara ini kita namakan juga ‘pancaindera luar’. Dan mana-mana alam yang dapat dikesan dengan pancaindera zahir, umpama tubuh kasar kita, rumahtangga kita dan alam sekeliling yang kelihatan dengan mata kasar itu kita namakan dia ‘Alam Kasar’ atau ‘Alam Kenyataan’. Alam Ghaib, ialah alam di sebalik tirai alam kenyataan ini dan oleh itu ia tidak dapat dilihat oleh mata kasar maka banyaklah manusia jadi kafir. Alam ghaib lawannya alam kasar atau alam kenyataan. Alam ghaib bolehlah diberi ta’arif begini: yaitu mana-mana alam yang dapat dikesan ol